Selasa, 18 Februari 2014

bahaya aborsi



Pengertian 

Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus”. Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh.

Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu:
1. Aborsi Spontan / Alamiah
2. Aborsi Buatan / Sengaja
3. Aborsi Terapeutik / Medis

Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma, sedangkan 


Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak). 


Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medik. Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa.

ALASAN ABORSI

Aborsi dilakukan oleh seorang wanita hamil - baik yang telah menikah maupun yang belum menikah dengan berbagai alasan. Akan tetapi alasan yang paling utama adalah alasan-alasan yang non-medis (termasuk jenis aborsi buatan / sengaja)

Di Amerika, alasan-alasan dilakukannya aborsi adalah:
1. Tidak ingin memiliki anak karena khawatir mengganggu karir, sekolah atau
tanggung jawab lain (75%)
2. Tidak memiliki cukup uang untuk merawat anak (66%)
3. Tidak ingin memiliki anak tanpa ayah (50%)

Alasan lain yang sering dilontarkan adalah masih terlalu muda (terutama mereka yang hamil di luar nikah), aib keluarga, atau sudah memiliki banyak anak. Ada orang yang menggugurkan kandungan karena tidak mengerti apa yang mereka lakukan. Mereka tidak tahu akan keajaiban-keajaiban yang dirasakan seorang calon ibu, saat merasakan gerakan dan geliatan anak dalam kandungannya.

Alasan-alasan seperti ini juga diberikan oleh para wanita di Indonesia yang mencoba meyakinkan dirinya bahwa membunuh janin yang ada didalam kandungannya adalah boleh dan benar . Semua alasan-alasan ini tidak berdasar.
Sebaliknya, alasan-alasan ini hanya menunjukkan ketidakpedulian seorang wanita,
yang hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri.

Data ini juga didukung oleh studi dari Aida Torres dan Jacqueline Sarroch Forrest (1998) yang menyatakan bahwa hanya 1% kasus aborsi karena perkosaan atau incest (hubungan intim satu darah), 3% karena membahayakan nyawa calon ibu, dan 3% karena janin akan bertumbuh dengan cacat tubuh yang serius.

Sedangkan 93% kasus aborsi adalah karena alasan-alasan yang sifatnya untuk kepentingan diri sendiri – termasuk takut tidak mampu membiayai, takut dikucilkan, malu atau gengsi. 


Resiko
 
Aborsi memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan maupun keselamatan seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa jika seseorang melakukan aborsi ia “tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang”.
Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi.

Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi:
1. Resiko kesehatan dan keselamatan secara fisik
2. Resiko gangguan psikologis


Resiko kesehatan dan keselamatan fisik
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd yaitu:
1. Kematian mendadak karena pendarahan hebat
2. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
3. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan
4. Rahim yang sobek (Uterine Perforation)
5. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada
anak berikutnya
6. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita)
7. Kanker indung telur (Ovarian Cancer)
8. Kanker leher rahim (Cervical Cancer)
9. Kanker hati (Liver Cancer)
10. Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat
pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
11. Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic Pregnancy)
12. Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
13. Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)


Resiko kesehatan mental
Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita.

Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam “Psychological Reactions Reported After Abortion” di dalam penerbitan The Post-Abortion Review (1994).

Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini:
1. Kehilangan harga diri (82%)
2. Berteriak-teriak histeris (51%)
3. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
4. Ingin melakukan bunuh diri (28%)
5. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%)
6. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)

Diluar hal-hal tersebut diatas para wanita yang melakukan aborsi akan dipenuhi perasaan bersalah yang tidak hilang selama bertahun-tahun dalam hidupnya.

Kamis, 06 Februari 2014

TIPS MERAWAT PAYUDARA TETAP INDAH DAN KENCANG


 Payudara merupakan salah satu anggota tubuh cewek yang harus mendapat perhatian khusus agar bisa berfungsi secara optimal baik secara biologis (menyusui) maupun estetika (tetap indah dan kencang). Payudara yang indah dan sehat terlihat padat berisi dan montok tentunya. Pertumbuhan payudara sangat dipengaruhi oleh faktor hormonal, gizi, berat badan, olahraga atau aktifitas, serta genetik. Biasanya payudara akan mulai menunjukkan masa pertumbuhannya saat cewek telah masuk masa pubertas meskipun sebelum pubertas normal jika sudah ditemukan pertumbuhan payudara. Pertumbuhan ini akan memperlihatkan bentuk dan ukuran serta kekencangannya. Saat awal seperti inilah sebaiknya perawatan payudara sudah disadari dan dilakukan.

1. Lakukan Pijatan Hydro
Teknik cara memijat hydro adalah salah satu cara yang sangat efektif sekali untuk menghindari kerutan yang terjadi di area payudara. Pijat hydro ini bisa kamu lakukan sendiri. Cara Pijat hydro adalah dengan memijat payudara yang sebelumnya telah dibasuh terlebih dulu dengan air dingin, kemudian pijatlah searah jarum jam kira kira selama 10 menit. Kamu dapat memberikan perhatian khusus pada daerah lipatan ketiak dan pada daerah bawah payudara. Pijatan hydro ini berfungsi agar mengalirkan peredaran darah dan dapat mengencangkan payudara.

2. Lakukan Pijatan Dengan Es Batu Susu
Selain dengan pijatan hydro di atas, kamu dapat melakukan pijatan dengan menggunakan air susu yang telah dibekukan terlebih dahulu. Caranya, pijatlah payudara dengan menggunakan es batu susu tersebut, namun yang harus di ingat adalah kamu harus melakukannya secara perlahan, karena kulit payudara sangat sensitif sekali. Cara ini bermanfaat sekali untuk melembutkan, bisa mencerahkan dan dapat mengencangkan payudara.

3. Lakukan Olahraga
Orang yang sehat dan memiliki tubuh bugar biasanya rutin melakukan olah raga. Demikian juga dalam merawat payudara agar tetap kencang. Rajin-rajinlah melakukan push up karena sangat berguna sekali untuk kekencangan pada otot-otot yang ada dalam payudara. Olahraga lain agar payudara kencang adalah dengan menggunakan barbel. Berbaringlah, kemudian tekuk lutut dan mulai angkatlah barbel yang telah disesuaikan beratnya dengan kemampuan kamu untuk mengangkatnya dengan menggunakan kedua tangan secara bersamaan. kemudian tarik ke bawah tangan secara perlahan-lahan. Gerakan ini sebaiknya diulang hingga 10 kali.

4. Krim Payudara
Cara merawat payudara dengan menggunakan krim payudara sering di lakukan oleh cewek yang ingin payudaranya menjadi kencang dan indah. Namun jangan memilih krim sebelum dikonsultasikan dengan dokter.

5. istirahat cukup dan gizi seimbang
Hal ini tidak bisa disepelekan karena bagaimanapun kedua hal ini juga akan membantu keseimbangan hormonal kamu agar fungsi hormon dalam menjaga pertumbuhan payudara bisa lebih optimal.